PROLAPS UTERI
(GANGGUAN DASAR PANGGUL)
Well wisher mungkin pernah mendengar istilah turun berok atau kengser, bukan? Biasanya kedua istilah tadi identik dengan kaum hawa terlebih yang sudah berkeluarga (dan melahirkan tentunya). Dalam tulisan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang salah satu gangguan pada organ kewanitaan ini. Here we go.
Dalam
bahasa medis, prolaps uteri merupakan perubahan posisi rahim dari normal
mendekati vagina. Masyarakat awam lebih mengenal prolaps uteri sebagai turun
berok atau kengser. Prolaps uteri
disebabkan disfungsi dasar panggul akibat otot-otot dan penyokong rahim
mengalami gangguan fungsi. Dalam kondisi ini, otot penyokong kehilangan
kekuatan, akibatnya rahim “melorot”. Bukan hanya uterus, otot-otot pada kandung
kemih dan rectum ikut terganggu.
Gangguan
ini sering dialami perempuan yang pernah melahirkan. Bahkan satu diantara dua
perempuan yang pernah melahirkan pasti mengalami prolaps uteri. Resiko akan
lebih besar dialami para ibu yang melakukan persalinan normal. Kelahiran per vaginan ditengarai mampu
mengendurkan bahkan merobek otot-otot panggul. Penyebabnya, otot daerah intim
dipaksa melar seukuran diameter kepala bayi. Kondisi itu akan makin parah jika
jahitan pasca melahirkan tidak menutup sempurna. Atau, sang ibu melahirkan bayi
besar (bobot lebih dari 4 kg) dan proses mengejan saat kelahiran lebih dari 65
menit. Keadaan otot yan g kehilangan kekuatan tersebut tentu mengakibatkan
beragam keluhan “ikutan”. Selain rasa
mengganjal di daerah vagina, turun berok sering disertai keluhan kehilangan
control kandung kemih.
Prolaps
uteri bukan penyakit lantaran tidak disebabkan kuman atau virus. Melainkan,
gangguan kekuatan otot vagina. Selain itu prolaps uteri bukan keadaan yang
mampu diturunkan (generative) atau menular.
Prolaps
uteri dapat diatasi dengan dua cara, bisa menggunakan penahan atau operasi. Penggunaan
pessarium atau penahanndisarankan
bila pasien masih dalam stadium awal. Selain itu, cara tersebut
direkomendasikan untuk perempuan yang jarang melakukan aktivitas social. Namun,
untuk pemulihan kondisi secara total, maka tindakan operasi harus dilakukan.
Setelah operasi, bentuk dan fungsi dasar panggul bias kembali hingga mendekati
normal. Jika prolaps uteri tidak segera ditangani (uterus melorot hingga muncul
keluar) resiko terkena bakteri akan makin tinggi. Bagian tersebut rentan
mengalami gesekan dengan bahan celana. Jika tidak segera ditangani, kulit yang
tipis akan mudah luka. Lebih parah lagi jika penderita juga mengalami
inkontensia urin. Daerah intim perempuan akan selalu lembab yang akan mengakibatkan ruam, gatal, dan rasa tidak
nyaman. Resiko infeksi masuk ke bagian lebih dalam juga lebih besar.
FAKTOR
PENYEBAB PROLAPS UTERI:
ü
Obesitas
ü
Terlalu sering mengangkat beban berat
ü
Konsumsi alcohol
ü
Merokok
ü
Makan makanan kurang serat
ü
Usia
Stadium
dalam prolaps uteri
|
Stadium I
|
Hampir
tidak bergejala, hanya bisa dilihat lewat pemeriksaan ginekologi. Biasanya
uterus mengalami sedikit pergeseran dari posisi awal.
|
Stadium II
|
Uterus
melorot hingga menutupi lubang vagina.
|
Stadium III
|
Uterus keluar lewat lubang vagina,
menyerupai benjolan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar